Friday, February 11, 2011

Adem dan Hemat dengan Beton Ringan

http://www.hebel.co.id/2009/06/adem-dan-hemat-dengan-beton-ringan/



Oleh: Ir. Elisa Haryonugroho1

rumah-adem

Kenyamanan di dalam ruang sangat penting. Karena dengan kenyamanan, penghuni dapat melakukan berbagai kegiatannya dengan baik dan lebih produktif. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan adalah suhu, kelembaban, pergerakan udara. Sedangkan kenyamanan dapat diciptakan melalui setidaknya 2 hal yaitu perencanaan arsitektur yang baik dan pemilihan bahan yang tepat. Persoalan kenyamanan menjadi sangat krusial manakala dinding luar menghadap ke arah Barat. Untuk beberapa kasus pengkondisian udara dengan melakukan kontrol udara pasif, misalnya dengan mengadakan pembukaan beberapa jendela sehingga terjadi cross ventilation, masih dimungkinkan. Tetapi untuk bangunan-bangunan di daerah urban seringkali sulit. Kesulitan membuat pembukaan dinding untuk jendela ini disebabkan antara lain polusi udara yang tinggi dan kondisi lingkungan bangunan yang padat.

Solusi lain yang dapat menjawab persoalan pengkondisian udara adalah penggunaan dinding beton ringan. Nah, untuk mengetahui seberapa besar efisiensi yang diperoleh berikut ini dipaparkan penghematan listrik yang didapat seandainya menggunakan pengkondisian udara aktif.

Sebagai perbandingan ruang berukuran 3m x 4m dengan tinggi plafon 3m ruang pertama menggunakan plat atap beton ringan BETON RINGAN dan dinding blok beton ringan (Autoclaved Aerated Concrete) BETON RINGAN dengan plesteran/render PM- 200. (Gambar 1). Sedang ruang kedua yang sama ukurannya menggunakan plat beton konvensional dan dinding batu bata dengan plesteran semen-pasir. Pengukuran dilakukan terhadap panas yang melalui material dinding dan plat atap. Dimana energi panas dari luar akan ditahan oleh material, sehingga ruang dalam menjadi berkurang panasnya. (Gambar 2). Berkurangnya panas ini, tergantung dari kemampuan material menagahan panas. Proses ini sama halnya dengan energi listrik yang melalui tahan (R ) yang dapat berupa lampu atau peralatan listrik lainnya, maka setelah melalui tahanan tersebut daya listrik akan berkurang. (Gambar 3)

ADEM dan HEMAT DENGAN DINDING HEBEL

ADEM dan HEMAT DENGAN DINDING HEBEL

ADEM dan HEMAT DENGAN DINDING HEBEL

Dinding Beton Ringan
Dinding Bata
Berat jenis blok BETON RINGAN (ρ) = 575 kg/m³

Konduktifitas panas blok (λ) = 0,1575 W/(m.K)

λ render = 0,35 W/(m.K)

Thermal Resistance (R) = d/λ

R beton ringan= 0,125/0,1575=0,79

Berat jenis bata (ρ) = 1.500 kg/m³

Konduktifitas panas bata (λ) = 0,5 W/(m.K)

λ plester = 1,4 W/(m.K)

Thermal Resistance ( R) = d/λ

R bata=0,09/0,5=0,18

Semakin tinggi nilai ‘Thermal Resistance’, semakin baik kemampuan insulasi panas.
Blok

BETON RINGAN

Batu bata

R render dalam = d/λ

R render dalam = 0,01/0,35=0,0286

R render luar = 0,01/0,35=0,0286

R total = 0,79+0,0286+0,0286 = 0,847

R plesteran = d/λ

R plesteran dalam = 0,025/1,4=0,018

R plesteran luar = 0,025/1,4=0,018

R total = 0,18+0,018+0,018 = 0,216

Thermal Resistance lapisan udara dalam (Rsi) dan lapisan udara luar (Rse)

Semakin rendah nilai ‘thermal transmittance’ film udara di permukaan dinding,

semakin baik kemampuan insulasi panas.

Thermal transmittance (U)= 1/(Rsi+R+Rse)

U beton ringan = 1/(0,13+0,847+0,04) = 0,983

Thermal transmittance (U)= 1/(Rsi+R+Rse)

U bata = 1/(0,13+0,216+0,04) = 2,59

Semakin rendah nilai ‘thermal transmittance’, semakin baik kemampuan insulasi panas.
Panel Atap BETON RINGAN Plat Beton
Panel

BETON RINGAN

Plat

Beton

R screed PM-600 = d/λ

R = 0,02/0,35 = 0,057

R plester = d/λ

R = 0,02/1,4 = 0,014

R panel BETON RINGAN = d/λ

R = 0,125/0,8 = 0,69

R total = 0,057+0,69 = 0,747

R plat beton = d/λ

R = 0,125/2,1 = 0,06

R total = 0,014+0,06 = 0,074

Thermal transmittance (U)= 1/(Rsi+R+Rse)

U panel beton ringan = 1/(0,13+0,747+0,08) = 1,04

Thermal transmittance (U)= 1/(Rsi+R+Rse)

U atap beton = 1/(0,13+0,074+0,08) = 3,52

Energi yang Mengalir Melalui Dinding BETON RINGAN dan Panel Lantai BETON RINGAN (Q) Energi yang Mengalir Melalui Dinding Bata dan Plat Lantai Beton (Q)
Luas dinding (A dinding) = 39,3 m²

Luas atap (A atap) = 12 m²

Rata-rata suhu luar 33° C , suhu di dalam ruang ditentukan 28° C, jadi selisih suhu (ªt) = 5° C

Asumsi pemakaian ruang pada jam kerja 10 jam

Q beton ringan = U x A x ªt x T

Q beton ringan = 0,983×39,3×5x10 = 1.931,6 Wh

Q beton ringan = 1,9 kWh

Q bata = U x A x ªt x T

Q bata = 2.59×39,3×5x10 = 5.089,35 Wh

Q bata = 5,1 kWh

Q panel beton ringan = U x A x ªt x T

Q panel beton ringan = 1,04×12x15×10 = 1.872 Wh

Q panel beton ringan = 1,87 kWh

Q atap beton = U x A x ªt x T

Q atap beton = 3,52 x12×15x10 = 6.336 Wh

Q atap beton = 6,3 kWh

Q total = 1,9 + 1,87 = 3,77 kWh

Pemakaian selama 30 hari

Q = 3,77 kWh x 30 = 113 kWh

Q total = 5,1 + 6,3 = 11,4 kWh

Pemakaian selama 30 hari

Q = 11,4 kWh x 30 = 342 kWh

Asumsi pemakaian pada rumah tangga dengan kategori R-1 2200 VA
Blok I 0 –20 kWh = 390,- x 20 = 7.800,-

Blok II 21-60 kWh = 445,- x 60 = 26.700,-

Blok III 61 kWh ≤ = 495,- x 33 = 16.335,-

Biaya total untuk 1 bulan = Rp 50.835,-

Blok I 0 –20 kWh = 390,- x 20 = 7.800,-

Blok II 21-60 kWh = 445,- x 60 = 26.700,-

Blok III 61 kWh ≤ = 495,- x 262 = 129.690,-

Biaya total untuk 1 bulan = Rp 164.190,-

Penghematan listrik dengan bahan beton ringan BETON RINGAN = Rp 164.190,– Rp 50.835,- =

Rp 113.335,-

Dengan menggunakan bahan beton ringan BETON RINGAN, maka ruang kerja ukuran 3mx4m dapat menghemat pemakaian listrik sebesar Rp 113.335,- per bulan. Lumayan bukan ?!

1Penulis adalah arsitek anggota IAI dan HDII



No comments:

Post a Comment