Sunday, April 4, 2010

Benarkah Umar ra kaya?

Pernyataan tentang kekayaan Umar ra dan sahabat yang lain saya ambil dari dua buku. Pertama adalah buku karangan DR Jaribah bin Ahmad Al-Faritsi, yang merupakan tesis doktoralnya. Sudah dibahasakan ke Indonesia melalui penerbit Khalifa. Judulnya adalah Fiqih Ekonomi Umar bin Khattab ra. Jika Anda mengetik kata-kata kunci pada buku ini, Anda akan bertemu dengan banyak artikel, milis, undangan seminar tentang buku ini.

Buku kedua adalah karangan Ibnu Athoillah As-Sakandari. Beliau adalah ulama sufi yang sangat terkenal dengan buku sufinya berjudul Al-Hikam. Banyak kalangan yang menyematkan kaum sufi adalah mereka yang berdekatan dengan kemiskinan. Buku ini menampilkan data sebaliknya. Bahwa zuhud tidak identik dengan kemiskinan. Bahkan mereka yang serius bekerja sambil meniatkan karyanya untuk akhirat adalah sebagian dari jihad Islam.

Saya sengaja mengutip dari buku karangan ulama sufi, agar umat ini terbuka wawasannya. Kita selama ini terkungkung dengan paradigma bahwa zuhud pasti miskin dan kaya pasti tercela. Semoga upaya yang kecil ini mampu menyadarkan sebagian besar umat tentang konsep kekayaan dalam Islam.

Buku Imam Ibnu Athoillah yang saya maksud berjudul "Al-tanwir fil isqoth at tadbir" diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul "Kenapa harus berserah?" penerbit serambi.

No comments:

Post a Comment