Monday, May 3, 2010

Pendapatan Bakrieland 2010 Ditargetkan Rp 1,3 Triliun

Selasa, 27/4/2010 | 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan PT Bakrieland Development Tbk meningkatkan penjualan dalam kuartal I tahun 2010 diperkirakan masih akan berlanjut mengingat iklim di sektor properti terus membaik ditandai dengan turunnya bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

"Kami memperkirakan pendapatan tahun 2010 tumbuh 25 persen menjadi Rp1,31 triliun dengan beroperasinya jalan tol Kanci Pejagan, pusat hiburan dan Bakrie Tower serta akan beroperasinya Pullman Bali Legian Nirwana dan Aston Hotel Bogor," kata Presiden Direktur & CEO Bakrieland Hiramsyah S. Thaib di Jakarta, Selasa.

Hiramsyah mengatakan, tingkat bunga deposito dalam kisaran 5 hingga 7 persen dibanding tahun lalu yang sempat mendekati 13 persen membuat proyek properti yang memiliki tingkat pengembalian tinggi akan menjadi incaran pembeli atau investor.

"Untuk itu, tren peningkatan penjualan produk Bakrieland yang sudah dimulai sejak awal tahun lalu akan berlanjut tahun ini," kata Hiramsyah menjelaskan.

Bunga KPR di bawah 10 persen juga merupakan salah satu alasan kuat bagi pembeli untuk melakukan pembelian tempat hunian mengingat tahun 2009 suku bunga KPR sempat berada pada level cukup tinggi sekitar 17 persen yang menyebabkan pembelian relatif tertahan.

Hiramsyah mengatakan, pendapatan selama kuartal pertama 2010 terutama didukung oleh unit bisnis City Property dan Hotel & Resort yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 50,1 dan 28,7 persen terhadap pendapatan Bakrieland.

Sedangkan unit bisnis Landed Residential serta Infrastruktur terkait properti yakni jalan tol memberikan kontribusi pendapatan masing-masing sebesar 16,6 dan 4,6 persen.
Pendapatan dari unit bisnis City Property sebagian besar dari proyek perkantoran strata dengan kontribusi sebesar 26,8 persen. Sedangkan proyek apartemen memiliki kontribusi sebesar 19 persen.

Sementara itu, pendapatan dari unit bisnis Landed Residential, Bogor Nirwana Residence memberikan kontribusi terbesar yaitu 70,4 persen, diikuti Ijen Nirwana Residence dan Batam Nirwana Residence dengan kontribusi masing-masing sebesar 24,6 dan 4,7 persen.
Neraca keuangan Bakrieland meskipun posisi "leverage" (pinjaman) pada kuartal I 2010 meningkat tetap masih sehat.

Naiknya leverage dalam upaya memperbesar tingkat pengembalian kepada pemegang saham, Bakrieland tetap memiliki neraca yang sehat, hal ini tercermin dari rasio kewajiban dengan beban bunga (interest bearing liabilities) terhadap ekuitas atau DER per 31 Maret 2010 yang masih dibawah 100 persen yaitu sebesar 65,1 persen (DER tanpa Equity-linked Bonds). Posisi "leverage" ini akan semakin rendah bila menggunakan rasio net gearing sebagai acuan sebesar 37,2 persen.

Sementara itu, Net Asset Value (NAV) Bakrieland per 31 Desember 2009 adalah Rp580 per lembar saham. Hal ini mencerminkan bahwa saham Bakrieland yang diperdagangkan pada kisaran Rp240-Rp250 per lembar pada saat ini menawarkan valuasi yang sangat menarik.

Hiramsyah mengatakan, tahun 2010 merupakan tahun serah terima proyek Bakrieland kepada masyarakat di antaranya jalan tol ruas Kanci -Pejagan diresmikan pada awal 2010, Epicentrum Walk telah pula diresmikan pada bulan Maret 2010.

Pada Juni 2010, setidaknya 2 proyek Bakrieland diperkirakan mulai resmi beroperasi yaitu Bakrie Tower dan Pullman Bali Legian Nirwana, strata hotel yang saat ini sudah laku terjual hampir 87 persen.

Sementara itu Bogor Nirwana Residence, sebagai unit usaha Landed Residential Bakrieland, akan membuka 3 (tiga) kluster baru yaitu Harmony 3, Harmony Boulevard dan The Cliff. Penambahan tiga kluster ini yang merupakan kluster menengah dan menengah atas, adalah sebagai respons atas tingginya permintaan untuk memiliki tempat tinggal di daerah yang masih sehat dan sejuk. (ANT/KSP)

http://properti.kompas.com/read/xml/2010/04/27/19220384/pendapatan.bakrieland.2010.ditargetkan.rp.13.triliun.

No comments:

Post a Comment